Sabtu (17/11) Pada tahun ini merupakan kali
ke-2 OSIS SMP Plus Miftahul Ulum mengadakan kegiatan LDKS (Latihan Dasar
Kepemimpinan Siswa). Lokasi LDKS tahun ini dilaksanakan di Manding Timur, Kecamatan
Manding. Kegiatan ini berlangsung selama 6 hari yang terbagi antara putri dan
putra. Peserta untuk putri dilaksanakan mulai tanggal 17-19 November 2018,
sedangkan untuk putra mulai tanggal 20-22 November 2018.
Kegiatan ini di mulai dengan acara pembukaan
yang kemudian dilanjutkan dengan beberapa materi. Salah satu materi yang
dijadwalkan kepada peserta yaitu materi tentang kepemimpinan. Dalam hal ini
para peserta khususnya yang menjabat sebagai OSIS membutuhkan tips ataupun hal
lainnya mengenai cara mengambil keputusan dalam tim, cara bekerja sama atau
bahkan bagaimana cara memimpin dirinya sendiri. Selain itu tak ketinggalan
materi public speaking menjadi materi yang harus diberikan kepada para
peserta LDKS. Materi ini akan melatih para peserta agar lebih percaya diri
dalam melakukan komunikasi di depan umum.
Kegiatan
ini dirangkum dengan acara Outbond yang didampingi oleh panitia. Hal ini untuk melatih para peserta
tentang arti kekompakan, kebersamaan serta mengembangkan kreatifitas yang
mereka miliki. Selain itu juga, terdapat bakti sosial (BAKSOS) kepada
masyarakat sekitar. BAKSOS ini berupa barang-barang sembako yang diberikan
kepada para janda, anak yatim dan keluarga yang kurang mampu. Kegiatan BAKSOS
lainnya yaitu membersihkan masjid yang ada di desa tersebut, yaitu masjid
Syajaratul Falah.
Acara
puncak dilaksanakan pada malam terakhir yang dirancang bersama nyala api
unggun. Cahaya purnama rembulan menjadi penerang pada malam itu, seakan
mendukung kegiatan ini. Renungan malam menjadi pembuka sebelum nyala api
unggun. Beberapa saat kemudian, nyala api unggun menjadi pertanda bahwa
Pelantikan osis akan segera dimulai yang diikuti dengan pembacaan sumpah janji OSIS.
Saat hampir pertengahan malam, akhirnya berbagai rangkaian malam puncak telah
usai. Turunnya hujan menjadi kode berakhirnya malam api unggun.
Pada
saat hari terakhir para peserta diajak untuk menjelajah alam yang ada di
belakang lokasi penginapan. Hal yang ditunggu-tunggu para peserta pada kegiatan
ini yaitu mengunjungi sungai yang lumayan dekat dengan lokasi penginapan.
Bahkan para peserta tak ingin melewatkan hal untuk bermain-main dengan air
sungai. Sungai ini akan menjadi saksi bahwa mereka memiliki kebahagiaan yang
sederhana.
Satu
persatu para peserta meninggalkan penginapan, meninggalkan cerita yang akan
selalu terngiang dalam ingatan. Berbagai gelak tawa yang menambah keramaian
pelan-pelan semakin menghilang. Namun terdapat beberapa peserta yang masih
menelusuri setapak jalan, mencari petunjuk dari warga akan keberadaan pohon
anggur madura.Warga sekitar terlihat sangat antusias dalam mendukung kegiatan
ini. Seperti halnya ikut membantu persiapan untuk konsumsi para peserta,
memberikan cemilan saat BAKSOS di masjid. Selain itu, terdapat beberapa buah
yang menjadi cerita tak terlupakan di desa Manding Timur. Buah kersen (talok)
bagai cemilan yang digemari, dan
kebetulan berada tepat di depan penginapan. Buah dhue’ atau
anggur Madura katanya, juga sangat cocok baik dimakan langsung ataupun dicampur
bumbu rujak. Serta musim buah mangga yang mulai matang memenuhi rumah para
warga. Bahkan banyak sekali buah mangga yang disuguhkan dari para tetangga
untuk peserta serta guru-guru SMP Plus Miftahul Ulum.